Pengalaman Buruk dengan Facebook

Ini kedua kalinya aku posting tentang Facebook (FB), yaaah mumpung masih anget. Bukan pengalaman pribadi sih, tapi gak ada salahnya kan kita berbagi informasi.

Salah satu hal yang membuat FB populer adalah fitur-fitur di dalamnya yang memungkinkan kita memberitahu dunia tentang diri kita. Dan hal yang paling disukai di FB adalah fitur tag dan beradu komentar pada berita maupun foto. Deangan demikian FB akan memperluas jaringan pertemanan dan memperkuat komunitas kita.

Namun FB juga memiliki resiko yang cukup besar sehingga bukan kesenangan yang didapat, tapi justru harta bahkan nyawa bisa melayang. Berikut beberapa pengalaman buruk dengan FB.

Gara-gara pencantuman data-data pribadi termasuk nomor telepon dan foto-foto dengan pose yang amat pribadi, seorang gadis di wilayah Indonesia menjadi korban 'impersonation', dimana pelaku yang tidak bertanggung jawab bertindak seolah-olah korban sendiri yang menyebarkan data dan foto pribadi di sebuah situs sehingga namanya menjadi tercemar. Akibatnya korban sering mendapat telpon dari nomor tidak dikenal bahkan di tengah malam.

Kasus lain, terjadi pada seorang gadis di Indonesia juga yang dengan mudah menerima ajakan berteman dari seorang pria Turki yang tidak memiliki mutual friends. Sesudahnya mereka berteman di FB. Karena si pria Turki sangat perhatian serta mengaku punya pekerjaan tetap, sang gadis mau diajak pacaran. Saat pria Turki datang ke Indonesia, dia sangat royal dalam materi. Bahkan saat sang gadis berulang tahun, si pria mentransfer uang puluhan juta ke rekening sang gadis sebagai hadiah ulang tahun. Namun saat si pria melamar, sang gadis jadi ragu karena enggan untuk diajak hijrah ke Turki. Akhirnya sang gadis memutuskan hubungan secara baik-baik. Reaksi si pria tsb sangat marah dengan mengancam dan meneror sang gadis tanpa henti. Sang gadis diancam untuk mengembalikan semua pemberiannya yang bernilai ratusan juta rupiah. Akibatnya, sang gadis pontang panting mencari dana agar 'hutang' nya segera lunas.

Kasus yang lain lagi terjadi di Inggris, gara-gara seorang istri merubah status menikah menjadi lajang di FB, sang suami naikpitam dan menjadi mata gelap hingga tega membunuh istrinya. Menurut penelitian di Universitas of Queensland, angka perceraian di Australia meningkat dengan adanya FB, demikian pula di Inggris. Bagaimana dengan di Indonesia...?

Mudah-mudahan pengalaman-pengalaman buruk tsb tidak pernah menimpa di kalangan teman-teman kita. Untuk itu, ada beberapa hal dimana sebaiknya kita harus berhati-hati diantaranya :
1. Jangan mencantumkan biodata secara lengkap termasuk nomor telpon rumah, nomor HP, alamat rumah dan,

2. Hati-hati memilih foto yang akan diup-load ke FB termasuk pose dan ukurannya, karena sekali tersebar di internet tak ada rem yang dapat menahan seseorang untuk mengkopinya.

3. Jangan mudah menerima ajakan berteman (confirm) dari seseorang yang sama sekali asing dan tidak memiliki mutual friends serta tanpa basa basi apapun sebagai perkenalan. Semakin sedikit mutual friendsnya, berarti tidak banyak teman kita yang mengenalnya sehingga resikonya lebih besar.

4. Hati-hati jika akan mengubah status hubungan pribadi dengan pacar, terlebih dengan suami/istri.

Mungkin sikap paling tepat yang kita ambil dalam menyikapi fenomena FB adalah tidak terlalu serius dengan segala hal yang tercantum ataupun tertulis disana. Dan bagaimanapun FB tetap belum mampu menggantikan interaksi tatap muka. Kalau tidak ada acara hang out ataupun reuni dengan teman-teman, tak ada acara foto bareng, apa lagi yang bisa diup-load ke dalam FB?

Sumber : Femina, Nova
Label: edit post
0 Responses