Kaos Pitutur

Kaos...? Ya pastilah kaos...t-shirt...busana yang biasa digunakan orang sebagai pakaian sehari-hari. Pitutur...? Ini sebuah kata dari bahasa Jawa, yang berarti nasehat. Kaos pitutur...? Bisa diartikan sebagai kaos yang berisikan nasehat. Desain kaosnya amat kental dengan falsafah budaya Jawa dan kata-kata bijak yang diambil dari serat Pujangga Jawa, Ronggo Warsito. Cukup menarik sebagai usaha untuk melestarikan budaya Jawa.

Mula-mula, beberapa tahun yang lalu tidak sengaja aku membelinya saat kami berkunjung ke Yogya di suatu toko yang merupakan Pusat Batik dan Kerajinan di ujung jalan Malioboro untuk suamiku, dan ternyata suamiku menyukainya. Ya iyalaaaah... wong dibeliin...

'Sekti tanpo aji-aji' yang artinya 'Kesaktian tidak harus dimiliki dengan kekuatan yang lebih...' Hihihi... sekarang kondisi kaosnya udah agak belel...
Kemudian saat anakku study tour ke Yogya bersama teman-teman sekolahnya, rupanya dia tertarik membeli kaos pitutur juga untuk oleh-oleh bapaknya. Dan rupanya karena bapaknya berkumis, dia pilih kaos pitutur yang bergambar Gatotkaca...

'Gatotkaca adalah satria Pringgondani, super hero Indonesia, berotot kawat, bertulang besi yang melebihi kekuatan Superman'. Hehehe... Emangnya suamiku punya otot kawat dan tulang besi serta kekuatan melebihi Superman...? Lebay kali ya... Kumisan sih emang iya...

Dan kini, setiap kali berkunjung ke Yogya aku jadi suka mampir ke toko tersebut untuk menambah koleksi kaos pitutur suamiku dan bagus juga untuk dijadikan oleh-oleh. Beberapa koleksi kaos pitutur :
'Dadio manungso kang nrimo ing pandum, ning kudu keduman'. Hahaha... cukup menggelitik juga tulisannya, artinya ' Jadilah manusia yang menerima apa adanya, tapi harus dapat bagian...' Kalau gak dapat bagian, boleh protessss... Kemana? Nah itu dia...!!!

'Ojo selingkuh...' artinya jelas sekali...'jangan selingkuh...!!!' karena gak ada arti yang lain lagi... Pas sekali untuk dihadiahkan pada suami yang punya niatan selingkuh... atau sebagai peringatan dini kepada para suami agar tidak selingkuh???

'Ojo seneng maido' diartikan sebagai 'jangan suka membantah'. Padahal menurut pemikiranku sih lebih cocok diartikan sebagai 'jangan suka mencela atau jangan suka menyalahkan orang lain...' Jadi... siapa yang harus disalahkan? Salahkan saja diri sendiri...!!!

'Ngalah dhuwur wekasane, ojo dadi ngalah dhuwur rekasane' artinya 'mengalah itu baik nantinya, jangan sampai mengalah membuat menderita....' Ooooooh.... kasihan amat kalau udah mengalah, akhirnya harus menderita...
Label: edit post
0 Responses